Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-17 03:49:56【Resep】231 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(3)
Sebelumnya: Warga Taiwan Berbondong
Selanjutnya: Ahli Ekologi Hewan: NTB jadi daerah penting bagi migrasi burung dunia
Artikel Terkait
- Unsri lakukan diseminasi teknologi pengemasan produk olahan ikan
- Produk olahan rempah Indonesia dilirik pasar Timur Tengah dan Afrika
- UEA kirim 7.200 ton bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza
- UEA kirim 7.200 ton bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza
- Gratis PPN rumah, bisnis properti diperkirakan semakin baik
- Kemarin, arahan Prabowo soal LPDP hingga mikroplastik dalam hujan
- Kecemasan orang tua bisa memperparah alergi pada anak
- Setahun Pemerintahan Prabowo
- Rekomendasi tanaman hias daun lebar yang bikin rumah lebih hidup
- Ribuan guru UNRWA siap didik lagi anak
Resep Populer
Rekomendasi

Memberdayakan petani lokal di SPPG Angsau Dua

Wagub Gorontalo pastikan ketepatan waktu distribusi makanan MBG

Polres Lombok Timur usut penyebab keracunan pelajar setelah santap MBG

Kemarin, arahan Prabowo soal LPDP hingga mikroplastik dalam hujan

Ini kata SPPG Meruya Selatan terkait asal menu beracun pada MBG

TNI AL benarkan satu pecatan prajurit terlibat penyekapan di Tangsel

Kudus didukung 21 SPPG untuk program MBG

Waspada cuaca panas, ini cara menjaga tubuh tetap sehat